Menristekdikti : Pengetahuan Umum Penting Bagi Santri

Menristekdikti : Pengetahuan Umum Penting Bagi Santri

JEMBER ( Merdeka News ): Prof Mohamad Nasir , Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) mentargetkan akan lahir 500 Akademi Komunitas berbasis pesantren di tanah air.

Karena itu hadirnya Akademi Komunitas berbasis Pesantren dikembangkan berdasarkan potensi daerah masing-masing. Demikian disampaikan Menristekdikti  Mohammad Nasir usai meresmikan Gedung baru Universitas Jember dalam Proyek Pengembangan Empat Perguruan Tinggi (4in1) yang didanai oleh Islamic Development Bank.

Akademitas Al-Hasan fokus pada pengembangan produk kopi sedangkan Akademi Komunitas Asshuniyah fokus pada bidang perikanan dan kelautan. Akademi komunitas berbasis pesantren tersebut berupa perguruan tinggi jenjang pendidikan Diploma 1 (D-1) dan Diploma 2 (D-2) yang bertujuan menyiapkan tenaga kerja yang profesional. 

“Ke depan diharapkan nanti para santri di samping menguasai ilmu agamanya, juga punya kompetensi yang lain di luar bidang agama. Program ini untuk menyiapkan tenaga kerja yang terampil, profesional dan berdedikasi tinggi,” tambah Prof Nasir. 

Menurut Menristekdikti, pengetahuan umum tidak kalah penting bagi para santri sebagai modal dalam menjalani kehidupan, terutama pada era kemajuan di bidang teknologi digital pada era revolusi industri 4.0. Sehingga setelah keluar dari pesantren, para santri diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja. 

“Tidak lagi santri ke depan hanya pencari kerja, tapi bagaimana bisa menciptakan lapangan kerja. Bukan ‘job seeker, tapi job creator’. Ini yang harus kita dorong,” jelasnya. 

Selain itu Nasir juga mengatakan Universitas Jember saat ini telah menjadi Pusat Unggulan bidang Bioteknologi, khususnya bioteknologi di bidang pertanian, perkebunan, dan kesehatan. Oleh karena itu Universitas Jember harus mampu menghasilkan inovasi di bidang bioteknologi yang manfaatnya bisa dirasakan masyarakat dan dunia industri.

“Bioteknologi  menjadi salah satu tumpuan harapan di bidang pertanian, perkebunan dan kesehatan di masa depan. Bahkan pengembangan bioteknologi sudah masuk dalam Rencana Induk Riset Nasional dimana salah satunya dengan penggunaan  bioteknologi diharapkan akan banyak inovasi produk-produk pertanian (pangan), kesehatan dan industri, guna mewujudkan Indonesia yang berswasembada pangan, salah satunya,” ujar Menristekdikti.

Diharapkan fasilitas baru yang dimiliki Universitas Jember dapat meningkatkan riset dan inovasi para dosen dan mahasiswa terutama di bidang bioteknologi yang memiliki kontribusi besar bagi bangsa. Kehadiran fasilitas baru ini dapat meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri civitas akademika Universitas Jember untuk menjalin kolaborasi riset baik dengan perguruan tinggi dalam negeri, perguruan tinggi luar negeri, maupun dunia industri.

“Saya berharap fasilitas ini dapat menjadi modal tambahan untuk mencapai rencana strategis Universitas Jember dan rencana Strategis Pemerintah, dalam upaya meningkatkan daya saing bangsa. Universitas Jember perlu terus berupaya meningkatkan sinergi dengan pelaku industri dan masyarakat, sinergi ini akan memberikan kontribusi maksimal bagi kemajuan bangsa dan menjawab permasalahan yang dihadapi bangsa” kata Prof Nasir. (KRJ/DN)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


*