Pendidikan Moral Pancasila Akan Dihidupkan Lagi
JAKARTA ( Merdeka News ) : Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan soal akan dihidupkannya kembali penataran mengenai Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4).
Ketua MPR Bambang Soesatyo di Kongres Nasional PGRI di Jakarta,Jumat (21/2 2020) menjelaskan karena setelah tidak adanya mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) dari mulai tingkat SD hingga perguruan tinggi sejak kurikulum tahun 1994, yang lantas digabungkan menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN), hingga diubah menjadi mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) pada tahun 2003, telah membuat generasi 90-an mengalami “kehilangan” terhadap ideologi bangsa, Pancasila.
Walaupun dalam PKN juga turut memuat tentang Pancasila, namun pembelajarannya lebih bersifat pengetahuan, bukan pemahaman.
“Keberadaan mata pelajaran PMP merupakan amanat Ketetapan MPR No. IV tahun 1973 yang disempurnakan pada tahun 1978 dan 1983. Akibat ketiadaan PMP, generasi muda bangsa seperti kehilangan pegangan ideologi. Sehingga gampang disusupi ideologi transnasional yang justru tak sejalan jati diri bangsa,” katanya..
Padahal, tambahnya, Pancasila yang digali Bung Karno bersumber dari jati diri bangsa Indonesia. Kita menjadi bangsa yang tak menghargai dan melupakan jati dirinya sendiri, asyik memakai “make up” jati diri bangsa lainnya
Bamsoet berharap dengan dihidupkannya kembali P4, Pemerintah dapat melakukan inovasi atau pembaruan dalam penyampaian konten-konten atau materi yang akan ditatarkan.
“Sehingga penataran P4 tersebut dapat diterima oleh seluruh kalangan masyarakat,” kata Bamsoet .
Untuk itu, Bamsoet mendukung Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dalam mempersiapkan pembentukan Garis Besar Haluan Ideologi Pancasila (GBHIP) sebagai rumusan pedoman Pancasila bagi seluruh masyarakat Indonesia.
“Sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2018 tentang Badan Pembinaan Ideologi Pancasila,” ujarnya.
Oleh karena itu, kata Bamsoet, pihaknya ingin memastikan agar pemerintah mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam setiap pembangunan nasional yang dilakukan.
“Memastikan agar Pemerintah dalam setiap pembangunan nasional dapat mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila,” pungkasnya.
PGRI Setuju Pendidikan Moral Pancasila dihidupkan lagi.
Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Prof Unifah Rosyidi mengatakan pendidikan moral Pancasila perlu dihidupkan kembali dan ditanamkan ke dalam diri siswa.
“Tidak hanya melalui teori, namun melalui perbuatan sehari-hari,” ujar Unifah. (KRJ)