Pemerintah Bangun 1.000 Embung Untuk Atasi Kekeringan
JAKARTA ( Merdeka News ) : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan lima tahun ke depan akan membangun 1.000 embung baru. Infrastruktur tersebut sebagai upaya pengelolaan air untuk mencegah kekeringan.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, penyediaan sarana dan prasarana air bertujuan untuk ketahanan air dan kedaulatan pangan. Salah satunya pembangunan embung dengan kapasitas tampung antara 1.000 hingga 500.000 m3 dan kedalaman di bawah 15 meter.
“Di beberapa daerah terdapat masyarakat yang masih kesulitan memperoleh air bersih. Realitas seperti ini menjadi perhatian Kementerian PUPR agar selalu berupaya menyediakan infrastruktur salah satunya melalui pembangunan embung,” ujar Basuki, dalam keterangannya, Rabu (26/2/2020).
Tercatat selama lima tahun sejak 2015-2018, Kementerian PUPR telah membangun sebanyak 1.053 embung dan dalam lima tahun ke depan akan dilanjutkan dengan pembangunan 1.000 embung baru.
Salah satu embung yang telah diselesaikan pembangunannya oleh Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera III pada 2019 adalah Embung Sungsang di Bangkinang Ibu Kota Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Embung tersebut dibangun di atas tanah seluas 25 hektar (Ha) dengan luas genangan 5,5 Ha dan kapasitas tampung 123.750 m3.
Embung Sungsang dibangun untuk mendukung pemenuhan kebutuhan air baku rumah tangga di Kabupaten Kampar dengan debit pengambilan sebesar 100 liter/detik setara 80.000 Sambungan Rumah (SR). Sebelumnya kapasitas eksisting PDAM di Kabupaten tersebut sebesar 40 liter/detik atau setara 32.000 SR, yang bersumber dari Sungai Kampar.
Dengan dibangunnya Embung Sungsang, maka pemenuhan kebutuhan air di Kabupaten Kampar tidak lagi hanya bersumber dari Sungai Kampar yang debit airnya menurun pada musim kemarau. Embung sebagai tampungan air dapat menampung kelebihan air pada musim penghujan dan dimanfaatkan pada musim kemarau, sehingga menjamin keberlangsungan ketersediaan air di Ibu Kota Kabupaten Kampar. (NN)