NU dan Muhammadiyah Semakin Mesra
YOGYAKARTA ( Merdeka News ) : Momentum peringatan hari lahir (harlah) Nahdlatul Ulama (NU) yang tahun ini tepat berusia 94 tahun berdasar penanggalan Masehi dan 97 tahun untuk penanggalan Hijriyah yang digelar PCNU Kota Yogyakarta menjadi ajang kebersamaan dan persatuan dua ormas Islam terbesar Indonesia, NU dan Muhammadiyah di Kompleks UNU Yogyakarta, Kamis (5/3) malam.
“Pengajian Akbar dan harlah malam ini dikemas dalam nuansa ukhuwah dan persahabatan. Kami sangat konsen menjaga persatuan bangsa, terlebih di Yogyakarta. Harapannya internal umat Islam bisa rukun dan bersatu dengan siapapun,” tegas Ketua Panitia HM Yazid Affandi SAg dalam sambutannya.
Sehingga lanjutnya, ketika tempat pelaksanaan harus dipindah dipandang menjadi hal biasa. Sebab kegiatan ini memang memiliki target untuk menggalang persatuan dan kebersamaan. “Kami tidak ingin merespons hal-hal yang kurang begitu bernilai. Tapi jika sudah menyentuh nilai kebangsaan, falsafah kenegaraan serta eksistensi keagamaan, NU dan Banser harus berada di depan. NU Bersama Muhammadiyah harus membawa negeri sampai lestari,” tegasnya sekaligus merespons kedatangan pengurus PDM Kota Yogyakarta yang turut hadir dalam kesempatan tersebut.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut perwakilan Kraton Yogyakarta GKR Condrokirono, sejumlah pejabat kepolisian dan militer serta ribuan jemaah nahdliyin dari berbagai daerah. Hadir KH Ahmad Muwafiq untuk memberikan tausiah dalam kesempatan tersebut.
Sementara Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta Akhid Widi Rahmanto menyebut baru kali ini pihaknya diundang menghadiri peringatan harlah NU yang menjadi kehormatan tersendiri. Sebab itulah segala hal yang sebelumnya sempat terjadi dikatakannya menjadi pelajaran berharga untuk menatap masa depan.
“NU dan Muhammadiyah akan terus menjadi saudara. Tetap menjalin persatuan sekaligus mendukung program pemerintah menuju kejayaan bangsa,” tegasnya.
Sedang mewakili Pengurus PWNU DIY, Fahmi Akbar Idris secara singkat mengatakan menurut survei warga NU di Indonesia sudah mencapai lebih dari 100 juta jiwa. Selain itu kegiatan ini sebagai refleksi kerja sama dua organisasi Islam besar di Indonesia yang didirikan dua saudara seperguruan, KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asyari. (KRJ)