Rozita Perangi Kusta di Pedalaman

Rozita Perangi Kusta di Pedalaman

ORANGNYA ramah dan banyak senyum. Itulah Rozita Tenaga kesehatan PNS di Dinas Kesehatan Provinsi Riau. Rozita selalu bertualang dalam mengemban misi mengajak masyarakat untuk hidup sehat. Lebih dari 25 tahun mengabdi dirinya tak pernah mengeluhkan soal jabatan.

Tak banyak yang tahu kisah staf Dinkes Riau ini. Ibu dari tiga orang anak ini, selalu menghabiskan waktunya dari pelosok desa terpencil hingga desa perbatasan dengan negara tetangga Malaysia.

Sosok wanita yang bersahaja dan ramah ini, pernah tercatat di tahun 2006 lalu memegang program penyakit kusta. Mengisi kekosongan program kesehatan untuk warga terkena penyakit kusta yang sempat kosong selama dua tahun. Kala itu Rozita dipercayakan untuk mengemban amanah itu.

Dirinya membuat program perencanaan penanganan penyakit kusta di mana Riau walau bukan endemis. Wanita ini diusulkan untuk mengikuti pelatihan Pengawas Supervisor (Wasor) untuk kusta di Pusat Pelatihan Kusta Nasional (PLKN) di Makassar. Sebulan lamanya mengikuti pelatihan bagaimana penanganan kesehatan untuk orang terkena kusta.

Dalam pelatihan penanganan kusta dirinya menjadi Wasor dua terbaik. Karenanya dia dipercayakan untuk selalu ikut dalam pelatihan-pelatihan kusta lainnya di tingkat nasional yang digelar Kemenkes.

Progam untuk penanganan kusta ini, memang selalu dihindari para tenaga kesehatan lainnya. Ini karena dimungkinkan karena ketidaktahuan soal penanganan kusta. Mungkin bagi sebagian orang, melihat penyakit kusta ini memang membuat bulu kuduk merinding. Ada yang kondisi kakinya puntung, penuh borok, tubuh yang terkena mati rasa.

Rozita hadir di sana, harus melawan mitos masyarakat pedesaan yang selalu menganggap penyakit kusta adalah kutukan, keturunan dan hal negatif lainnya. Tak mudah baginya meyakinkan masyarakat, bahwa penyakit tersebut juga ada obatnya.

Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) di kawasan pantai timur di Selat Malaka ini, salah satu tempat banyaknya warga terkana kusta. Sebagian masyarakat di sana menempati pulau-pulau terpencil. Rozita tak pernah mengenal menyerah. Dengan perjalanan darat dari Pekanbaru, dia tempuh menuju pulau terpecil itu harus menggunakan kapal kecil.

Kepiawainnya dalam penanganan pasien kusta, Kemenkes selalu menjadikannya pelatihan buat tenaga kesehatan lainnya secara nasional. Rozita pun diminta Kemenkes untuk memberikan palatihan penanganan pasien kusta ke dinas kesehatan lainnya seperti di Provinsi Sumatera Selatan dan Sumatera Utara.

Keberhasilannya dalam penanganan pasien kusta di Riau, tak diragukan lagi. Rozita telah mengangkat nama baik Provinsi Riau yang mampu dalam penanggulangan pasien kusta terbaik. Padahal Riau tidaklah termasuk probinsi endemis kusta. (DTK)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


*