Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2021 Kembali Positif
JAKARTA ( Merdeka News ): Kepala BKF Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu mengatakan tahun 2021 pertumbuhan ekonomi Indonesia kembali positif pada kisaran 4,5 – 5,5 persen.
Angka ini akan menjadi asumsi dasar ekonomi 2021 yang tercatat dalam kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal (KEMPPKF). Asumsi APBN 2021 untuk dasar percepatan dan pemulihan dan reformasi perekonomian Indonesia.
“Asumsi dasar makro yang tercatat dalam KEM-PPKF diharapkan bisa menjadi dasar pemerintah memulihkan ekonomi nasional. Diperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun 2021 berada pada kisaran 4,5-5,5 persen,” kata Kepala BKF Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu, pada acar Leadres talk via virtual, di, Jakarta.
Dijelaskan dalam asumsi makro tersebut, selain pertumbuhan ekonomi 4,4 -5,5 persen, inflasi 2 – 4 persen, tingkat suku bunga SBN 10 tahun sebesar 6,67 persen sampai 9,56 persen nilai tukar rupiah Rp 14.900-Rp 15.300 per dolar AS.
Sementara harga minyak mentah Indonesia alias ICP dipatok 40-50 per dolar AS barel dengan lifting minyak bumi 677-737 ribu barel per hari. Adapun lifting gas bumi diperkirakan 1.085-1.173 ribu barel setara minyak per hari.
“Keinginan keluar dari middle income trap dalam jangka panjang menjadi landasan penyusunan KEM-PPKF. APBN 2021 diharapkan mampu mendukung, dengan risiko yang ada pemerintah usulkan asumsi makro yang akan digunakan dalam menyusun APBN 2021,” kata Febrio. (KJ)