Arah Bimbingan Konseling di Era Merdeka Belajar

Arah Bimbingan Konseling di Era Merdeka Belajar

MALANG ( Merdeka News ) : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI telah meluncurkan kebijakan Merdeka Belajar. Kondisi ini tentu membutuhkan kejelasan bagaimana implementasinya, termasuk implementasi Bimbingan dan Konseling. Karena itu perlu pencerahan dari para pakar Bimbingan dan Konseling.

Demikian ditegaskan oleh Prof. Dr. Bambang Budi Wiyono, M.Pd, Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP)  Universitas Negeri Malang (UM) saat membuka seminar yang membahas arah kurikulum Bimbingan Konseling di Era Merdeka Belajar, Sabtu (18 Juli 2020).

Karena masih masa pandemi, seminar berlangsung secara online. Seminar diikuti sebanyak 230 orang peserta dari seluruh  Indonesia. Para peserta umumnya akademisi dari perguruan tinggi, mahasiswa, guru BK serta pemerhati  bimbingan dan konseling. Seminar dimoderatori Dr. Triyono, M.Pd, dosen senior Jurusan Bimbingan Konseling, FIP  UM.  

Seminar diselenggarakan oleh Jurusan Bimbingan dan Konseling,  Fakultas Ilmu Pendidikan,  Universitas Negeri Malang, bekerjasama dengan Asosiasi Bimbingan Konseling Indonesia (ABKIN) serta Forum Program Studi Bimbingan dan Konseling.

Menurut Prof. Dr. Bambang Budi Wiyono, M.Pd, perlu adanya kejelasan bagaimana agar pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di lingkungan pendidikan, bisa maksimal. Sehingga bisa mendukung terciptanya iklim Merdeka Belajar dengan hasil yang maksimal.  

“Sejumlah pertanyaan muncul terkait dengan kebijakan Merdeka Belajar, termasuk bagaimana pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di lingkungan pendidikan. Seminar ini untuk memperjelas, bagaimana kurikulum Bimbingan dan Konseling dikembangkan,” tutur  Prof. Dr. Bambang Budi Wiyono, M.Pd, Dekan FIP  Universitas Negeri Malang.

Sementara itu menurut Dr. Muslihati,S.Ag,M.Pd, Ketua Jurusan Bimbingan dan Konseling, FIP Universitas Negeri Malang,  di era Merdeka Belajar ada tuntutan pengembangan kurikulum Bimbingan dan Konseling. Arah kurikulum Program Studi Bimbingan dan Konseling perlu disegarkan lagi di era Merdeka Belajar.

“Karena itulah maka diadakan seminar secara daring ini dengan menghadirkan sejumlah pakar Bimbingan dan Konseling. Agar ada penambahan wawasan dan penyegaran, untuk pengembangan kompetensi konselor,” tambah Dr. Muslihati,S.Ag,M.Pd.

Seminar menghadirkan tiga narasumber yakni Prof. Dr. Sunaryo Kartadinata Duta Besar RI untuk Uzbezkistan, yang juga Ketua Dewan Pembina ABKIN, serta Professor Emeretus di Universitas Pendidikan Indonesia. Narasumber berikutnya yakni Prof. Dr. Muhammad  Fahrozin, Ketua ABKIN, serta Dr Adi Admoko,M.Si,  Sekretaris Dewan Pembina ABKIN dan Wakil Dekan I FIP Universitas Negeri Malang. (Zen)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


*