Hotel di Yogya Tolak Tamu Tak Ikuti Protokol Kesehatan
YOGYAKARTA ( Merdeka News ) : Jumlah wisatawan yang masuk ke Yogyakarta mulai berangsur normal. Meski demikian Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Yogyakarta tetap akan bertindak tegas untuk menolak tamu yang tidak disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
Ketua PHRI Yogyakarta Deddy Pranowo Eryono, menjelaskan pada momentum liburan panjang pekan lalu sejumlah hotel yang menjadi anggotanya juga menolak sejumlah tamu yang tidak disiplin. “Mereka yang ditolak salah satunya karena tidak mau menggunakan masker. Ada juga dari zona merah tetapi tidak menyertakan bukti non reaktif dari rapid test atau PCR,” tegas Deddy Pranowo.
Tindakan tegas tersebut juga akan diberlakukan pada momentum libur panjang. Meski 20 persen kamar sudah dipesan, akan tetapi anggotanya tidak semata mencari keuntungan. Kebijakan itu sudah menjadi keputusan bersama Satgas Covid-19 (C19) yang telah dibentuk oleh PHRI. “Kami ingin melindungi properti dan karyawan kami serta menghindari munculnya klaster dari hotel atau restoran,” tandasnya.
Ditegaskan Deddy, pelaksanaan protokol kesehatan di tempat usaha pariwisata sudah berjalan dengan baik. Dirinya pun berharap banyaknya wisatawan yang berdatangan diimbangi dengan kedisiplinan dalam menerapkan protokol. Dengan begitu, aktivitas ekonomi di Kota Yogya dapat kembali bangkit dan potensi penularan Covid-19 bisa dicegah.
Dalam kaitan ini Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogya Maryustion Tonang, mengaku dalam rangka menyambut masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), pihaknya sejak awal menggandeng PHRI untuk memastikan pelaksanaan protokol kesehatan di bidang pariwisata. Protokol kesehatan di bidang pariwisata sudah diatur melalui Peraturan Walokota. (KRJ)