Assesmen Nasional Untuk Pemetaan Dasar Kualitas Pengganti UN

Assesmen Nasional Untuk Pemetaan Dasar Kualitas Pengganti UN

JAKARTA ( Merdeka News ) : Assesmen Nasional ( pengganti UN) dilakukan untuk pemetaan dasar dari kualitas pendidikan yang nyata di lapangan.

Demikian disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim dalam keterangan tertulis kemarin. “Metode Asesmen Nasional (AN) ,bukan hanya sebagai pengganti daripada UN dan USBN, tetapi juga sebagai penanda perubahan paradigma tentang evaluasi pendidikan,” jelasnya.

Asesmen Nasional tidak lagi mengevaluasi capaian peserta didik secara individu, akan tetapi mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan berupa input, proses, dan hasil.

Nadiem Makarim memastikan tidak ada konsekuensi bagi sekolah dan murid dalam Asesmen Nasional.

“Hasil Asesmen Nasional tidak ada konsekuensinya buat sekolah, hanya pemetaan agar tahu kondisi sebenarnya,” ujar Mendikbud .

Perubahan mendasar pada Asesmen Nasional adalah tidak lagi mengevaluasi capaian peserta didik secara individu, akan tetapi mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan berupa input, proses, dan hasil.

“Potret layanan dan kinerja setiap sekolah dari hasil Asesmen Nasional ini kemudian menjadi cermin untuk kita bersama-sama melakukan refleksi mempercepat perbaikan mutu pendidikan Indonesia,” ungkap Nadiem Makarim.

Asesmen Nasional 2021 adalah pemetaan mutu pendidikan pada seluruh sekolah, madrasah, dan program keseteraan jenjang sekolah dasar dan menengah.

Asesmen Nasional terdiri dari tiga bagian, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.

Nadiem menjelaskan AKM dirancang untuk mengukur capaian peserta didik dari hasil belajar kognitif yaitu literasi dan numerasi. (KRJ)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


*