KPR Bank CIMB Niaga Tumbuh 7,9 Persen

KPR Bank CIMB Niaga Tumbuh 7,9 Persen

JAKARTA ( Merdeka News ) : Mortgage Business and Indirect Auto Group Head, CIMB Niaga, Heintje Mogi mengatakan, semasa Covid-19 ini, CIMB Niaga melakukan berbagai inovasi untuk bisa bertahan dari badai covid-19. Meski target tertekan, namun kredit penyaluran kredit untuk KPR CIMB Niaga bisa tetap tumbuh 7,9 persen.

“Saya ajak tim saya untuk tidak hanya berfikir out of the box tetapi no box, bahkan kita di CIMB tidak ikut trend tetapi melawan trend itu. Ini pula yang menjadikan CIMB niaga bisa tumbuh 7,9 persen year on year (yoy) di masa covid-19,” kata Mortgage Business and Indirect Auto Group Head, CIMB Niaga, Heintje Mogi pada webniar Outlook Property & Bank 2021: “Siasat Industri Menangkis Gempuran Corona” di Jakarta.

Dikatakan, target penyaluran kredit properti yang mencapai 11,5 triliun sampai dengan akhir tahun ini sulit tercapai. Namun keberhasilan pertumbuhan yang mencapai 7,9 persen , merupakan pencapai yang sangat baik di tahun covid-19. Namun pada tahun 2021, CIMB Niaga penjualan KPR tidak lebih mudah dari tahun 2020 yang hanya 30-40 persen.

“ Penjualan KPR untuk tahun 2021 itu, masih ada pengaruhnya dari tahun 2020. Begitu juga penjualan tahun 2020 ini masih ada pengaruhnya dari tahun 2019 lalu. Penjualan perumahan tahun 2020 ini hanya sekitarb30-40 persen,” tegasnya.

Dikatakan, CIMB Niaga hingga akhir September 2020 penyaluran kredit untuk KPR tumbuh 7,9 persen menjadi Rp 35,38 triliun dari Rp 32,8 triliun tahun lalu.. Namun new booking hingga September turun 19 persen menjadi Rp 5,5 triliun dari Rp 6,8 triliun.

Adapun nilai transaksi new booking turunan tajam. Di mana pada masa PSBB atau sejak awal Covid-19 masuk Indonesia, pada Maret 2020 mencapai Rp 562 miliar. Angka tersebut merosot dibandingkan sebelum Covid-19 pada Februari 2020 sebesar Rp 845 miliar. Di mana hingga Mei 2020 turun ke angka Rp 282 miliar.

“Setelah PSBB diperlonggar dan diberlakukan New Normal transaksi new booking KPR meningkat pada Juni 2020 menjadi Rp605 miliar. Bahkan hingga September 2020 sudah berada pada angka Rpb733 miliar,” katanya.

Sementara itu, rasio NPL KPR per September 2020 berada di angka 1,8 persen atau jauh lebih baik dibandingkan pada Mei 2020 sebesar 2,77 persen. Heintje optimistis bisnis KPR masih dapat tumbuh dan berkembang seiring dengan adanya pemulihan ekonomi Indonesia.

“Sebetulnya target penyaluran KPR saya tahun ini sebesar Rp11,5 triliun dan baru tercapai Rp6 triliun karena ada gap. Tapi proyeksi ke depan saya optimistis akan lebih membaik,” kata Heintje. (Krj)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


*