Saat Pandemi, Asuransi Adira Perkuat Digitalisasi
JAKARTA ( Merdeka News ) : PT Asuransi Adira Dinamika Tbk atau Adira Insurance digitalisasi merupakan salah satu andalan Adira Insurance untuk dapat terus bertahan di masa pandemi ini.
“Wabah corona mengubah nyaris semua kebiasaan masyarakat yang sebelumnya melakukan banyak hal secara fisik, kini melalui online dari rumah atau work from home (WFH). Adira melihat hal ini sebagai peluang untuk menyentuh masyarakat melalui digitalisasi. Dengan digitalisasi merupakan salah satu andalan Adira Insurance untuk dapat terus bertahan di masa pandemi ini,” kata Chief Marketing Officer Adira Insurance, Hassan Karim dalam acara ‘How To Win In The Market Through And Post COVID-19’, di Jakarta.
Menurut Hassan , ternyata Adira Insurance sudah memulai perjalanan digitalisasinya sejak 2014, saat itu diawali dengan sentralisasi pembayaran klaim. Serta perusahaan pun telah akrab dengan sistem WFH yang sekarang banyak dilakukan orang-orang sejak 2018.
“Ketika pandemi melanda dan seluruh dunia harus bekerja dari rumah, ini bukan merupakan hal baru bagi Adira Insurance. Kami telah menerapkan working from home sejak 2018, sehingga infrastuktur dan sistem IT kami siap untuk seluruh perusahaan agar tetap beroperasi dan memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan,” tegasnya.
Dikatakan, , infrastruktur dan sistem IT kami siap untuk seluruh perusahaan agar tetap beroperasi dan memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Pelanggan kami pun juga dapat membeli produk-produk perlindungan dari website, call center, hingga berbagai partners e-commerce Adira Insurance,” kata nya.
Ditegaskan, jalur digital memang merupakan penopang bisnis serta operasional bisnis yang lebih efektif dan efisien terlebih lagi saat pandemi, yang mengharuskan masyarakat lebih banyak tinggal di rumah. Kanal digital menjadi jalur yang paling diminati oleh generasi Millenial. Perusahaan asuransi pun harus pandai memanfaatkan peluang digitalisasi.
“Setelah Covid-19 ini, kami yakin Pelanggan kami akan memiliki standar yang lebih tinggi tentang produk perlindungan dan bagaimana mereka mendapatkan perlindungan. Strategi kami dalam memenangkan pasar adalah dengan berfokus kepada pelanggan untuk memberikan nilai lebih serta menggunakan data analitik untuk mendorong pertumbuhan premi,” ungkap Hasan.
Wabah corona membuat perusahaan asuransi umum secara nasional hanya mampu mengumpulkan premi Rp 37 triliun. Angka ini lebih rendah 6,1 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Akan tetapi, Hassan menyebut, Adira Insurance justru masuk dalam lima perusahaan asuransi umum teratas yang tetap tumbuh berdasarkan rekapitulasi kinerja asuransi umum berdasarkan laporan keuangan kuartal III 2020. (Krj)