Prof. Nur Hidayah: Guru BK Perlu Kuasai Kompetensi “Mind Skills”
MALANG ( Merdeka News ) : Para guru Bimbingan Konseling (guru BK) idealnya memiliki kompetensi Mind Skills yang memadai khususnya dalam konseling online. Sebab kompetensi Mind Skills memiliki peran cukup signifikan dalam keberhasilan pelaksanaan konseling online. Namun realitasnya belum banyak guru BK yang memiliki kemampuan yang bagus terkait kompetensi tersebut. Karena itulah Departemen Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Universitas Negeri Malang memiliki kepedulian tinggi untuk meningkatkan kompetensi Mind Skills dalam konseling online para guru BK MTs.
“Kompetensi Mind Skills yang memadai dalam konseling online memang sebaiknya dikuasai oleh para guru BK. Karena itulah Tim kami lantas memberikan pelatihan Kompetensi Mind Skills dalam konseling online bagi para Guru Bimbingan Konseling Madrasah Tsanawiyah se Malang Raya,” tegas Prof. Dr. Nur Hidayah, M.Pd dari Tim Pengabdian Masyarakat Departemen Bimbingan dan Konseling (BK) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Universitas Negeri Malang, kemarin.

Dalam Tim Pengabdian Masyarakat Departemen Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang, sebagai Ketua yakni Prof. Dr. Nur Hidayah, M.Pd. Dengan anggota Drs. Lutfi Fauzan, M.Pd dan Dr. Fitri Wahyuni, M.Pd Ketiganya adalah dosen di Departemen Bimbingan dan Konseling, FIP Universitas Negeri Malang.

Menurut Prof. Dr. Nur Hidayah, M.Pd kompetensi guru BK atau konselor dalam melaksanakan konseling yakni penguasaan teori pendekatan konseling, mind skills, dan keterampilan dasar komunikasi. Mind skills merupakan keterampilan internal yang memuat perasaan, tindakan, dan pola komunikasi konselor menjadi lebih positif dan terarah. Implikasi mind-skills dalam keterampilan eksternal tampak pada dimensi vokal, verbal, dan bahasa tubuh konselor. Mind skills konselor akan memaksimalkan potensi yang ada dalam fikirannya selama proses konseling.. Konselor yang memaksimalkan potensi fikirannya akan membantu mencapai tujuan konseling.
Persiapan yang dilakukan dalam pelatihan diantaranya menyiapkan media yang digunakan dalam pelatihan meliputi buku panduan & power point, kemudian menyediakan instrumen evaluasi untuk mengukur keberhasilan program pelatihan dengan menyebarkan pre-test dan post-test. Selain itu dirumuskan undangan kemudian disebarkan kepada seluruh peserta bagi anggota MGBK dalam ruang lingkup MTs se-Malang Raya.
Ditegaskan Prof Nur Hidayah, pelatihan kompetensi mind skills dilaksanakan pada hari Jum’at dan sabtu, 21-22 Agustus 2022 pada pukul 08.00-16.00 WIB. Hari pertama pelatihan kegiatan berupa pemahaman materi dan konsep, dan hari kedua implementasi dari pemahaman peserta melalui praktik konseling dengan menginternalisasikan mind skills dalam konseling yang dilakukan.

Pada hari pertama ada tiga materi penting yang disajikan kepada segenap guru BK MTs se-Malang Raya. Materi 1 yakni “Mind Skills dalam Layanan Bimbingan dan Konseling”disampaikan oleh Dr. Fitri Wahyuni, M.Pd, Materi 2 “Mengkonstruk Mind Skills yang adaptif” dibawakan Dr. M. Ramli, M.A serta Materi 3 tentang “Refleksi Diri Konselor dalam Mind Skills” oleh Prof. Dr.Nur Hidayah M.Pd. Usai penyampaian materi selalu disambung dengan diskusi yang menarik antara pemateri dengan para guru BK MTs yang jadi peserta.

Sedangkan pada hari kedua dilakukan praktik konseling untuk pemantapan penguasaan mind skills dalam konseling online. Ada tiga aktifitas dalam praktik konseling yang diikuti segenap guru BK MTs se Malang Raya. Aktifitas pertama yakni praktik konseling dengan peraturan dan persepsi, aktifitas kedua praktik konseling dengan citra visual dan wicara diri, serta aktifitas ketiga yakni praktik konseling dengan penjelasan dan pengharapan. Tiga aktifitas praktik yang banyak menarik minat para guru BK tersebut dipandu langsung oleh Prof. Dr. Nur Hidayah, M.Pd.

Kegiatan pelatihan kompetensi mind skills telah terlaksana dengan lancar. Dengan proses pelatihan yang dilaksanakan memberikan pemahaman peserta terkait dengan urgensi mind skills dalam proses konseling. Dalam proses ini guru BK memperhatikan setiap paparan materi yang diberikan. Selain itu peserta antusias dalam berdiskusi dilihat dari respons peserta yang secara interaktif bertanya dan saling mengungkapkan pengalaman dalam forum pelatihan.
Setelah proses memahami urgensi mind skills dan bagaimana mengimplementasikan mind skills dalam proses konseling, selanjutnya guru BK dibagi menjadi beberapa kelompok. Dalam proses ini setiap kelompok diberikan fasilitator yang membantu dalam proses praktik peserta. Setiap peerta diperkenankan untuk mengimplementasikan mind skills dalam proses konseling dengan metode role playing. Artinya setiap peserta berkesempatan menjadi konselor dengan satu konseli yang ditunjuk.

Proses role playing menunjukkan bahwa setiap peserta mampu merefleksi setiap konseling yang dilakukan. Setiap peserta mampu mengkaji masing-masing bentuk mind skills diantaranya peraturan, persepsi, citra visual, pengharapan dan penjelasan. Dengan kemampuan peserta dalam merefleksi setiap mind skills yang muncul dalam proses konseling yang dilakukan menunjukkan bahwa pelatihan yang diberikan mencapai keberhasilan yang baik.
Pasca pelatihan kompetensi mind skills dalam konseling online pada guru BK MTs Se-Malang Raya, diharapkan mampu menghantarkan pada pemahaman dan mampu mengimplementasikan dalam proses konseling. Secara spesifik guru BK MTs se-Malang raya dalam melakukan proses konseling memiliki kompetensi dalam mengelola fikirannya. Dengan desain pelatihan yang telah dilakukan pada guru BK MTs dalam wilayah Malang Raya perlu proses monitoring untuk mengetahui secara spesifik peningkatan kompetensi mereka dalam proses konseling.

Oleh karena itu, tim pengabdian selanjutnya akan melakukan pemantauan dengan terus berkoordinasi dengan ketua MGBK MTs di wilayah Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu selama dua bulan kedepan. Setelah pemantauan dilakukan akan dirumuskan melalui artikel ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal terindeks sinta dua (JPTPP) dan prosiding internasional terindeks ICET.
Jurnal dipublikasikan pada bulan oktober sedangkan prosiding internasional menyesuaikan agenda konferensi dilaksanakan. Landasan yang digunakan dalam mengukur keberhasilan desain pelatihan menggunakan instrumen pre-post test yang telah disebarkan dan data observasi yang dilakukan selama proses pelatihan berlangsung. Bebarengan dengan perumusan artikel ilmiah, buku panduan yang telah digagas oleh tim pengabdian akan didaftarkan dalam hak kekayaan intelektual (HKI). Pengurusan HKI dilakukan setelah seluruh proses publikasi dilakukan. (Zen)