JAKARTA ( Merdeka News ) : Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) mendukung langkah Kementerian Pertanian (Kementan) menyediakan 600 ribu ton beras produksi dalam negeri. Stok beras guna menjaga ketersediaan dan beras nasional tersebut akan diserap oleh Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) melalui mekanisme komersil nantinya.
Kepala NFA Arief Prasetyo Adi mendukung penuh pemenuhan cadangan beras Bulog tersebut. Indonesia benar-benar membutuhkan tambahan stok cadangan beras untuk intervensi pasar dan mengantispasi kondisi tidak terduga seperti bencana. Stok beras di Bulog saat ini tersedia 594 ribu ton.
“Berdasarkan angka tersebut, setidaknya sampai akhir tahun kita butuh peningkatan stok cadangan beras Bulog sampai 1,2 juta ton. Penambahan stok tersebut agar dapat menjamin stabilitas harga dan mengamankan kebutuhan masyarakat apabila terjadi kondisi kedaruratan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (28/11/2022).
Arief mengatakan upaya pemenuhan stok beras Bulog melalui dukungan Kementan tersebut sebelumnya telah diputuskan dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Bidang Perekonomian pada 8 November 2022. Disebutkan Bulog segera mengoptimalkan pengadaan gabah dan/atau beras untuk memenuhi cadangan beras melalui pengadaan dalam negeri sebesar 500 ribu ton dengan berkoordinasi bersama Kementan yang dipenuhi dari sejumlah lokasi.
“Kami berterima kasih atas dukungan serta masukan semua pihak untuk menjamin dan mengamankan kebutuhan beras masyarakat. Dan tentunya kita semua juga punya niat yang sama menjaga petani-petani kita. Terbukti dalam empat tahun terakhir ini memang tidak melakukan impor beras.” tuturnya.
Penyerapan yang dilakukan Bulog, jelas Arief, akan dilakukan dengan sangat hati-hati, mengingat apabila Bulog menyerap dengan harga tinggi kemungkinan akan mengerek harga beras di hilir. Pengadaan stok beras Bulog tersebut akan mengutamakan pemenuhan dari dalam negeri. Namun demikian, untuk mengamankan ketersediaan apabila sudah sangat mendesak dan tidak ada pilihan lain, maka akan dipertimbangkan opsi pengadaan dari luar negeri.
“Sekali lagi tidak boleh mengambil risiko untuk komoditas yang namanya beras. Kita pasti dapat melewati bersama kondisi saat ini bila niat kita semua bersama sama, hand in hand, dalam menjaga ketahanan pangan.” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Utama Bulog Budi Waseso menyatakan upaya penyerapan untuk memenuhi cadangan beras Bulog sampai dengan 1,2 juta ton di akhir tahun ini sesuai arahan Rakortas Bidang Perekonomian. Berdasarkan arahan tersebut, pihaknya mengaku siap melakukan penyerapan stok dari dalam negeri, hal tersebut untuk menjaga ketahanan dan ketersediaan beras nasional. (Kr)